SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA: SEMOGA BERMANFAAT AAMIIN
.

Ruqyah



Ruqyah Syar’iyah
Ruqyah berarti,upaya penyembuhan melalui Ayat-ayat AL QUR’AN AL KARIM.Ruqyah hanya dilakukan dalam kondisi yang sangat mendesak, dengan 3 syarat
  1.    Benar-benar telah diketahui bahwa gangguan berasal dari sihir atau  serangan jin (kesurupan) 
   2. Penyakit tidak dapat ditangani oleh Medis
       3. Meski dapat ditangani oleh medis,Namun penderita benar-benar mengalami penderitaan yang luar biasa,sehingga dapat membahayakan jiwa atau imannya.

Ada beberapa hal yang dapat menunjang keberhasilan ruqyah
  1.Ketaqwaan sang peruqyah,termasuk selalu taat terhadap perintah   ALLAH,Ikhlas,dan hanya takut kepada ALLAH SWT
      2.Kemauan pasien
    3.Suasana kondusif,meliputi:bersih dari najis,tenang dan jauh dari kemaksiatan dan para pelakunya

liat pula : TATA CARA RUQYAH

WALLAHU A'LAM BISHWAP


                
READ MORE - Ruqyah

Keistimewaan Bulan SYA'BAN




7 Keistimewaan Bulan Sya'ban

Setelah Bulan Rajab, akan datang bulan Sya'ban. Bulan Sya'ban juga termasuk salah satu bulan yang diagungkan dalam Islam. Pada malam Nisfu Sya'ban, Allah SWT turun ke langit dunia dan memberi syafaat (bantuan) bagi siapa saja yang meminta pada malam itu hingga terbit Fajar.

Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Jika terjadi malam nisfu Sya'ban, maka shalatlah kamu sekalian pada malam harinya, dan puasalah kamu sekalian pada siang harinya. Karena sesungguhnya Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi turun pada malam tersebut ke langit dunia mulai dari terbenam matahari dan berfirman,

"Apakah tidak ada orang yang meminta ampun, sehingga Aku mengampuninya?
Apakah tidak ada orang yang meminta rezeki, sehingga Aku memberinya rezeki?
Apakah tidak ada orang yang terkena bala, sehingga Aku dapat menyelamatkannya?
Apakah tidak demikian, apakah tidak demikian, sehingga terbit fajar."


 Diantara keistimewaan ibadah pada bulan Sya'ban yang agung adalah sebagai berikut.

7 Keistimewaan Puasa Bulan Sya'ban:

1. Menurut Imam Nawawi, pada hari nisfu Sya'ban (hari ke lima belas) tahun kedua Hijriyah, telah berlaku pertukaran kiblat umat Islam yaitu dari Masjid Al-Aqsa ke Kab'bah di Masjid Al-Haram.

2. Telah terjadi peperangan Bani Mustalik pada tahun kelima Hijrah.
Kemenangan berpihak kepada Islam dan terjadinya perang Badar yang terakhir pada tahun keempat Hijrah.

3. Bulan Sya'ban merupakan bulan dimana amal-amal kita diangkat untuk dihadapkan kepada Tuhan.
Hal ini berdasarkan hadits riwayat An Nasai dan Abu Dawud dan ditashih oleh Ibnu Huzaimah dari Usamah bin Zaid, katanya,
"Aku berkata, Wahai Rasulullah, aku tidak melihat tuan berpuasa dari satu bulan dari beberapa bulan seperti puasa tuan di Bulan Sya'ban."
Beliau menjawab, "Itu adalah bulan yang dilupakan oleh manusia antara bulan Rajab dan Ramadan. Bulan Sya'ban itu bulan amal-amal diangkat ke hadapan Tuhan semesta alam. Oleh karena itu, aku senang apabila amalku diangkat, sedangkan aku berpuasa."

4. Bulan Membaca Al-Qur'an.
Diriwayarkan dari Anas ra, berkata,
"Adalah orang-orang muslim apabila masuk bulan Sya'ban, mereka membuka mushaf-mushaf Al Qur'an dan membacanya, mengeluarkan zakat dari harta mereka untuk memberi kekuatan kepada orang-orang yang lemah dan orang-orang miskin untuk melakukan puasa Ramadan."

Berkata Salamah bin Suhail,
"Telah dikatakan bahwa bulan Sya'ban itu merupakan bulannya para qurra' (pembaca Al Qur'an)."

Dan adalah Habib bin Abi Tsabit apabila masuk bulan Sya'ban dia berkata,
"Inilah bulannya para qurra'."

Dari 'Amr bin Qais Al-Mula'i apabila masuk bulan Sya'ban dia menutup tokonya dan meluangkan waktu (khusus) untuk membaca Al-Qur'an."

  5. Bulannya Rasulullah SAW.
Hal ini berdasarkan sabda baliau yang berbunyi,
"Bulan Rajab itu adalah bulan Allah, bulan Sya'ban adalah bulanku dan bulan Ramadan adalah bulannya umatku."

Rasulullah SAW pada setiap setiap malam tanggal 15 Sya'ban selalu melakukan shalat malam dengan sangat lama, menunaikan kewajiban bersyukur kepada Allah SWT, sehingga Al-Hafidh Al-Baihaqi dalam kitab Musnadnya meriwayatkan hadits dari A'isyah ra katanya,
"Rasulullah SAW pada suatu malam bangun, lalu melakukan shalat. Beliau memperlama sujud, sehingga aku mengira beliau telah wafat. Setelah aku melihat yang demikian itu, aku bangun sehingga menggerakkan ibu jari beliau, dan ibu jari beliau bergerak."

6. Pada setiap malam nisfu Sya'ban, Rasulullah SAW selalu mendoakan umatnya, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
Dalam hal ini, Sayyidina Ali ra menceritakan sebagai berikut,
"Susungguhnya Rasulullah SAW keluar pada malam ini (malam nisfu sya'ban) ke Baqi' (kuburan dekat masjid Nabawi) dan aku mendapatkan beliau dalam keadaan memintaan ampun bagi orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan dan para syuhada."

Banyak hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal dalam kitab musnad beliau, Imam At-Tirmidzi At-Thabrani, Ibnu Hibban, Ibnu Majah, Al Baihaqi dan An Nasai, yang menetapkan bahwa Rasulullah SAW adalah memuliakan malam Nisfu Sya'ban dengan memperbanyak shalat, doa dan istighfar.

Jadi, bukanlah perbuatan bid'ah dan bukan pula perbuatan aneh jika malam nisfu Sya'ban dijadikan malam untuk banyak berzikir, berdoa dan istighfar dan melakukan shalat bagi kaum muslimin.


7. Bulan turunnya Allah SWT ke muka bumi.
Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Jika terjadi malam nisfu Sya'ban, maka shalatlah kamu sekalian pada malam harinya, dan puasalah kamu sekalian pada siang harinya. Karena sesungguhnya Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi turun pada malam tersebut ke langit dunia mulai dari terbenam matahari dan berfirman,
"Apakah tidak ada orang yang meminta ampun, sehingga Aku mengampuninya? Apakah tidak ada orang yang meminta rezeki, sehingga Aku memberinya rezeki? Apakah tidak ada orang yang terkena bala, sehingga Aku dapat menyelamatkannya? Apakah tidak demikian, apakah tidak demikian, sehingga terbit fajar."

Imam Al-Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai malam yang penuh syafaat (pertolongan).
Menurut Al Ghazali, pada malam ke 13 di bulan Sya'ban, Allah SWT memberikan tiga syafaat kepada hamba-hambanya.
Sedangkan pada malan ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh.

Subhanallah...
Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun. Karena pada malam ke 15 bylan Sya'ban inilah catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dianikkan ke hadapan Allah SWT.

Akhir kata,
Selamat Berburu Amal Saleh di Bulan Sya'ban, terutama di malam Nisfu Sya'ban (malam tanggal 15).

WALLAHU A'LAM BISHWAP
SUMBER : http://uswahislam.blogspot.com
READ MORE - Keistimewaan Bulan SYA'BAN

Pengertian Bulan sya'ban



 BULAN SYA’BAN ( RUWAH)
Doa-doa Bulan SYA’BAN dari tanggal 1 – 30 tiap sesudah SHUBUH 100 x

لآ اِ لَهَ اِ لَّا ا للهُ وَ لَا نَعْبُدُ اِ لَا اِ يَا هُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ ا لذّ يْنَ وَ لَوْ كَرِهَ ا لْكَ فِرُ وْ نَ

"Laa ilaha illallah hu wala na’budu illa iyya hu mukh’lisiyna lahuddin walaw karihal kafirun"

         "Tidak ada tuhan yang wajib di ibadahi selain ALLAH dan tidak beribadah kami semua,hanya kepadanya dengan seikhlas-ikhlasnya dalam agama islam,meskipun dibenci oleh orang kafir.

  Pada tanggal 15 sya’ban  atau disebut juga NISHFU SYABAN Pada malam itu,digantinya buku amal perbuatan kita,yang baik maupun yang buruk,yang sudah diisi,DAN pada saat itu buku amal kita diangkat ke langit dan diganti dengan buku baru.yang bertugas untuk mencatat amal kita yaitu MALAIKAT RAKIB DAN ATID semoga kita termasuk manusia yang banyak beramal kebaikan AAMIIN.
 
 Pada malam itu ALLAH menurunkan sejumlah malaikat untuk melihat umat-umatnya siapa saja yang banyak beribadah dan meminta sesuatu pada malam itu,akan dikabulkan ALLAH semua kebutuhannya WALLAHU A’LAM
  Kecuali yang 10 macam orang ini:



1.      Orang musyrik

2.      Tukang sihir

3.      Tukang teluh

4.      Yang bermusuhan

5.      Tukan minun ARAK

6.      Yang suka berzinah

7.      Yang suka makan riba

8.      Yang durhakan pada orang tua

9.      Yang suka mengadu domba

10. Yang memutuskan silaturahmi

WALLAHU A'LAM BISHWAP


READ MORE - Pengertian Bulan sya'ban

Sifat Shirat (Jembatan)

   Shiratal mustaqim Jembatan mengerikan

Allah SWT Menciptakan Jembatan penyebrangan Di atas neraka Yang dinamakan shirat.Shirat ini mempunyai 7 pos atau gardu dan setiap pos jaraknya dalam perjalanan 3.000 tahun
  Pada setiap Pos terdapat Tujuh cabang,Setiap cabang Bentuknya seperti tumbak panjang yang ditajami ujungnya.Lalu seorang hamba akan duduk diatas Pos itu untuk ditanya Tentang perkara Yang diperintahkan oleh Allah SWT.

  Pos pertama : Seorang hamba akan diperiksa Tentang keimanannya,jika Ia selamat Dari kekufuran dan riya,Maka bebaslah Ia.Jika tidak selamat,Maka ia dilemparkan Ke dalam neraka
  Pos Kedua : Seorang hamba akan Ditanya tentang shalat
  Pos Ketiga : Seorang hamba akan Ditanya tentang zakatnya
  pos keempat : Seorang hamba akan Ditanya tentang puasanya
  Pos kelima : Seorang hamba akan Ditanya tentang haji dan umrahnya
  Pos keenam : Seorang hamba akan Ditanya tentang wudhu dan mandi            jinabah(junub)
  Pos ketujuh : seorang hamba akan Ditanya tentang perbuatan baiknya kepada orang Tuanya,Tentang silahturahmi Dan Penganiayaan

Jika seorang hamba selamat dari pertanyaan-pertanyaan di setiap pos,maka ia bebas masuk ke surga.jika dirinya tidak selamat,maka ia terlempar kedalam neraka NAUDZU BILLAH MIND DZALIK

Wahab berkata : Bahwa Nabi SAW pernah bersabda : "WAHAI TUHANKU,SELAMATKAN UMATKU............,UMATKU......". Para malaikat itu naik melewati jembatan,sehingga ada di antara sebagian dari mereka yang naik diatas sebagian yang lain. jembatan penyeberangan itu terus terombang-ambing seperti perahu dilautan yang tertimpa angin kencang

 DIANGKAT DARI BUKU 100 SIKSA DARI KUBUR/karya haqiqi alif
WALLAHU A"LAM BISHWAP
READ MORE - Sifat Shirat (Jembatan)
 

Anda bisa mencari disini

Statistik pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.